Senin, 28 Juni 2010

Tutorial Elektronik (Resistor)

Tutorial Elektronik (Resistor)

Kali ini saya ingin berbagi dengan apa yang saya ketahui dalam elektronik. Saya akan memulai dengan :

Resistor :
Fungsinya:

1. Penghambat arus / pengatur kuat arus
2. Pembagi arus
3. Pengatur tegangan.

Resistor berdasarkan nilainya dibagi menjadi 3 :

1. Fixed Resistor : Yaitu resistor yang nilai hambatannya tetap
2. Variable Resistor : Yaitu resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah.
3. Resistor Non Linier : Yaitu resistor yang nilai hambatannya tidak linies karena pengaruh faktor lingkungan misalnya suhu dan cahaya.

Resistor tetap
Bentuk resistor tetap adalah seperti gambar di bawah ini:



Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya resistor tersebut.
2. Semakin besar nilai daya resistor makin tinggi suhu yang bisa diterima resistor tersebut.
3. Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai daya-nya dibandingkan resistor dari bahan carbon.

Resistor Variabel

1. Trimpot :Yaitu variabel resistor yang nilai hambatannya dapat diubah dengan mengunakan obeng.
2. Potensio:Yaitu variabel resistor yang nilai hambatannya dapat diubah langsung mengunakan tangan (tanpa alat bantu) dengan cara memutar poros engkol atau mengeser kenop untuk potensio geser.

Contoh dari Trimpot :

Contoh dari Potensio :


Bentuk resistor non linier misalnya PTC, LDR dan NTC


PTC : Positive Temperatur Coefisien
adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin besar nilai hambatannya.







NTC : Negative Temperatur Coefisien
adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin kecil nilai hambatannya.






LDR : Light Dependent Resistor
adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan intensitas cahaya yang mengenainya. Makin besar intensitas cahaya yang mengenainya makin kecil nilai hambatannya.





Kode Warna resistor

Untuk mengetahui berapa besar nilai resistan (hambatan) sebuah resistor tetap, maka kita dapat melihat dan membaca kode warna yang berupa cincin-cincin warna pada bodi resistor. Karena tidak semua nilai resistor dicantumkan dengan lambang bilangan berupa angka-angka, melainkan dengan cincin kode warna. Banyaknya cincin kode warna setiap resistor berjumlah 4 cincin atau ada juga 5 cincin bahkan lebih. Untuk cara pembacaannya tidak jauh berbeda yaitu :

1. Resistor yang mempunyai 4 cincin, artinya cincin 1 dan 2 adalah nilai angka atau digit, cincin ke 3 adalah faktor pengali banyaknya (0), sedangkan cincin ke 4 adalah besarnya toleransi.
2. Resistor dengan 5 cincin warna, artinya cincin 1, 2, dan 3 adalah niali angka atau digit, cincin ke 4 adalah faktor pengali( banyaknya 0), sedangakan cincin ke 5 menunjukan besarnya toleransi.
3. Resistor dengan 6 cincin warna, artinya cincin 1, 2, dan 3 adalah niali angka atau digit, cincin ke 4 faktor pengali (banyaknya 0), cincin ke 5 besarnya toleransi, sedangkan cincin ke 6 koefisien temperatur. Untuk lebih jelas mengenai kode warna tersebut, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

















Contoh Perhitungan Resistor


Gelang 1 = Coklat ( 1 )
Gelang 2 = Hitam ( 0 )
Gelang 3 = Merah ( 102)
Gelang 4 = emas ( 5 % )
Nilai resistor tersebut adalah : 10 X 102= 1000 Ω = 1 KΩ ± 5 %





Gelang 1 = Coklat ( 1 )
Gelang 2 = Hitam ( 0 )
Gelang 3 = Hitam ( 0 )
Gelang 4 = Merah ( 102)
Gelang 5 = Coklat ( 1 % )
Nilai Resistor adalah : 100 X 102= 10000 Ω = 10 KΩ ± 1 %




Nantikan tutorial selanjutnya...

Template by : kendhin x-template.blogspot.com